Kamis, 27 Januari 2011

Doaku...

Tuhanku...
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku, seseorang yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu, seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau, seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Wajah yang tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting bagiku, yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifat-Mu ada pada dirinya, dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak dan tidak hanya otak yang cerdas, seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku, seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah.

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku, seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi, seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya.

Tuhanku...

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu, seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya, seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya, seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya, seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Tuhanku...

Aku juga meminta, buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga, berikan aku hati yang sungguh mencintai-Mu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu, berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya, berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dari dalam dirinya, berikanlah aku mulut yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: “Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat, dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.
Amin....

Rabu, 26 Januari 2011

PERBANDINGAN ANTARA ILMU KALAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kalam sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dasar dari sesuatu agama. Di dalam ilmu kalam itu terdapat sub bahasan yang tentang perbandingan antara aliran-aliran serta ajaran-ajarannya. Dari perbandingan antar aliran ini, kita dapat mengetahui, menela’ah dan membandingkan antar paham aliran satu dengan aliran yang lain. sehingga kita memahami maksud dari segala polemik yang ada.

B. Rumusan Masalah
dalam makalah ini penulis akan memaparkan pembahasan tentang perbandingan antara aliran-aliran yang ikut berperan dalam ilmu kalam seperti pembahasan di bawah ini.
1. Apa isi dari perbandingan aliran?
2. Aliran apa saja yang membahas tentang isi makalah ini?

C. Tujuan
Dari penjelasan makalah ini penulis bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kalam di samping itu untuk memperdalam pemahaman mahasiswa agar mempunyai wawasan yang luas tentang pemikiran aliran-aliran dalam ilmu kalam dan bisa menentukan mana yang terbaik bagi mereka.
BAB II
PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN

A. Wahyu dan akal
kaum Mu'tazilah berpendapat semua persoalan di atas dapat  diketahui oleh akal manusia dengan perantara akal yang sehat dan cerdas seseorang dapat mencapai makrifat dan dapat pula mengetahui yang baik dan buruk. Bahkan sebelum wahyu turun, orang sudah wajib bersyukur kepada Tuhan. Menjauhi yang buruk
dan mengerjakan yang baik.
Berbeda dengan Mu'tazilah, kaum asy’ariyah berpendapat akal memang dapat mengetahui adanya Tuhan. Tetapi akal tidak dapat mengetahui cara berterima kasih kepada Tuhan. Untuk mengetahui hal-hal tersebut diperlukan wahyu. Melalui wahyu manusia bisa mengetahuinya. Tanpa wahyu, manusia tidak akan tahu.
Golongan maturidiyah samarkan berpendapat, akal dapat mengetahui adanya Tuhan kewajiban dan berterima kasih kepada Tuhan dan mengetahui baik dan buruk. Tetapi akal tidak dapat mengetahui bagaimana kewajiban berbuat baik dan meninggalkan buruk, karena itu wahyu sangatlah diperlukan untuk
menjelaskannya.
Golongan maturidiyah bukhara sependapat dengan kaum asy’ariyah (Drs. H. M. Yusran Asmuni. Ilmu Tauhid. Raja Grafindo Persada Jakarta: 1993.. hal. 154-155)

B. Pelaku dosa besar
1. Menurut aliran Khawarij
Ciri yang menonjol dari aliran Khawarij adalah watak  ektrimitas dalam memutuskan persoalan-persoalan kalam. Tak heran kalau aliran ini memiliki pandangan ekstrim pula tentang status pelaku dosa besar. Mereka memandang bahwa orangorang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, yakni Ali, Mu'awiyah, amr bin al-ash, Abu Musa al-asy’ari adalah kafir, berdasarkan firman Allah pada surat al-Maidah ayat 44:
Artinya:
“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”
Semua pelaku dosa besar (murtabb al-kabiiah), menurut semua sub sekte khwarij, kecuali najdah adalah kafir dan akan disiksa dineraka selamanya. Sub sekte yang sangat ekstrim, azariqah, menggunakan istilah yang lebih mengerikan dari kafir, yaitu musyrik.
Mereka memandang musyrik bagi siapa saja yang tidak mau bergabung dengan barisan mereka. Adapun pelaku dosa besar dalam pandangan mereka telah beralih status keimanannya menjadi kafir millah (agama), dan berarti ia telah keluar dari Islam, mereka kekal dineraka bersama orang-orang kafir lainnya.
2. Menurut aliran Murji’ah
Pandangan aliran murji’ah tentang setatus pelaku dosa besar dapat ditelusuri dari definisi iman yang dirumuskan oleh mereka. Secara garis besar, sebagaimana telah dijelaskan sub sekte Khawarij dapat dikategorikan dalam dua kategori: ekstrim dan moderat.
Harun nasution berpendapat bahwa sub sekte murji’ah yang ekstrim dan mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Adapun ucapan dan perbuatan tidak selamanya merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam kalbu. Oleh karena itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang menyimpang dari kaidah agama tidak berarti telah menggeser atau merusak keimanannya. Bahkan keimanannya masih sempurna dimata Tuhan. Adapun murji’ah moderat ialah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa dineraka, ia tidak kekal didalamnya, bergantung pada ukuran dosar yang dilakukannya. Masih terbuka kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga ia bebas dari siksa neraca.
3. Menurut aliran Mu'tazilah
Perbedaannya, bila khwarij mengkafirkan pelaku dosa besar dan murji’ah memelihara keimanan pelaku dosa besar, Mu'tazilah tidak menentukan status dan predikat yang pasti bagi pelaku dosa besar, apakah ia tetap mukmin atau kafir, kecuali dengan sebutan yang sangat terkenal, yaitu al-manzilah baial manzilataini.
Setiap pelaku dosa besar, menurut Mu'tazilah, berada diposisi tengah diantara posisi mukmin dan kafir. Jika
pelakunya meninggal dunia dan belum sempat bertaubat, ia akan dimasukkan ke dalam nerak selama-lamanya. Walaupun demikian, siksaan yang diterimanya lebih ringan dari pada siksaan orang-orang kafir. Dalam perkembangannya, beberapa tokoh Mu'tazilah, seperti wastul bin atha’ dan amr bin ubaid memperjelas sebutan itu dengan istilah fasik yang bukan mukmin atau kafir.
4. Aliran Asy’ariyah
Terhadap pelaku dosa besar, agaknya al-asy’ari, sebagai wakil ahl-as-Sunah, tidak mengkafirkan orang-orang yang sujud ke baitullah (ahl-al-qiblah) walaupun melakukan dosa besar, seperti berzina dan mencuri. Menurutnya, mereka masih tetap sebagai orang yang beriman dengan keimanan yang mereka
miliki, sekalipun berbuat dosa besar. Akan tetapi jika dosa besar itu dilakukannya dengan anggapan bahwa hal ini dibolehkan (halal) dan tidak meyakini keharamannya, ia dipandang telah kafir.
Adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar, apabila ia meninggal dan tidak sempat bertaubat, maka menurut al-asy’ari, hal itu bergantung pada kebijakan Tuhan Yang Maha Esa berkehendak mutlaq. Dari paparan singkat ini, jelaslah bahwa asy’ariyah sesungguhnya mengambil posisi yang sama dengan murji’ah, khususnya dalam pernyataan yang tidak mengkafirkan para pelaku dosa besar.
5. Aliran Maturidiyah
Aliran maturidiyah, baik samarkand maupun bukhara, sepakat menyatakan bahwa pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. adapun balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada apa yang dilakukannya di dunia. jika ia meninggal tanpa tobat terlebih dahulu, keputusannya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. jika menghendaki pelaku dosa besar diampuni, ia akan memasukkan ke neraca, tetapi tidak kekal didalamnya.
6. Aliran Syi’ah Zadiyah
Penganut Syi’ah zaidiyah percaya bahwa orang yang melakukan dosa besar akan kekal di dalam neraca, jika ia belum tobat dengan tobat yang sesungguhnya. Dalam hal ini, Syi’ah zaidiyah memang dekat dengan Mu'tazilah. Ini bukan sesuatu yang aneh mengingat washil bin atha’, mempunyai hubungan dengan zaid moojan momen bahkan mengatakan bahwa zaid pernah belajar kepada washil bin atho’(DR. Abdul Rozak, M.Ag. DR. Rosihon Anwar, M. Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia Bandung: 2006. hal. 133-139)

C. Sifat-sifat Tuhan
1. Menurut aliran Mu'tazilah
Pertentangan paham antara kaum Mu'tazilah dan kaum asy’ariyah dalam masalah ini berkisar sekitar persoalan apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak. Jika Tuhan mempunyai sifat-sifat itu mestilah kekal seperti halnya dengan zat Tuhan. Tegasnya, kekalnya sifat-sifat akan membawa kepada paham banyak yang kekal (ta’addud al-qudama’ atau poltiplicity of eternals). Dan ini selanjutnya membawa pula kepada paham
syirik atau polyteisme. Suatu hal yang tak dapat diterima dalam teologi.
Sebagian telah dilihat dalam bagian 1, kaum Mu'tazilah mencoba menyelesaikan persoalan ini dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. Ini berarti bahwa Tuhan tidak mempunyai pengetahuan, tidak mempunyai kekuatan dan sebagainya. Tuhan tetap mengetahui dan sebagainya bukanlah sifat dalam arti kata sebenarnya. Arti “Tuhan mengetahui dengan perantara pengetahuan dan pengetahuan itu adalah
Tuhan sendiri.
2. Menurut Aliran Asy’ariyah
Kaum asy’ariyah membawa penyelesaian yang berlawanan dengan Mu'tazilah mereka dengan tegas
mengatakan bahwa Tuhan mempunyai sifat.
Menurut aliran asy’ariyah sendiri tidak dapat diingkari bahwa Tuhan mempunyai sifat, karena perbuatan-perbuatan nya, di samping menyatakan bahwa Tuhan mengetahui dan sebagainya, juga menyatakan bahwa ia mempunyai pengetahuan, kemauan, dan daya. (Harun Nasution Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisis Pebandingan UI Press, Jakarta: 1986 hal. 135-136)
3. Aliran Maturidiyah
Dapat ditemukan persamaan antara al-maturidi dan alasy’ari, seperti di dalam pendapat bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat seperti sama’, basher dan sebagainya. walaupun begitu pengertian al-maturidi tentang sifat berbeda dengan alasy’ari.
Menurut al-maturidi sifat tidak dikatakan sebagai esensinya dan bukan pula dari esensi-Nya. Sifat-sifat Tuhan itu mulazamah (ada bersama, baca: inheren) dzat tanpa pemisah.
Tampaknya paham al-maturidi, tentang makna sifat cenderung mendekati paham Mu'tazilah. Perbedaannya almaturidi mengaku adanya sifat-sifat sedangkan al-Mu'tazilah menolak adanya sifat-sifat Tuhan.
4. Aliran Syi’ah Rafidhah
Sebagian besar tokoh Syi’ah rafidhah menolak bahwa Allah senantiasa bersifat tahu, namun adapula sebagian dari mereka berpendapat bahwa Allah tidak bersifat tahun terhadap sesuatu sebelum ia menghendaki. Tatkala ia menghendaki sesuatu, ia pun bersifat tahu, jika dia tidak menghendaki, dia tidak bersifat tahu, maka Allah berkehendak menurut merek adalah bahwa Allah mengeluarkan gerakan (taharraka harkah), ketika gerakan
itu muncul, ia bersifat tahu terhadap sesuatu itu. Mereka berpendapat pula bahwa Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu yang tidak ada.(DR. Abdul Rozak, M.Ag. DR. Rosihon Anwar, M.Ag. Op. Cit. Hlm. 177-179)

D. Iman dan kufur
1. Aliran Khawarij
Khawarij menetapkan dosa itu hanya satu macamnya, yaitu dosa besar agar dengan demikian orang Islam yang tidak sejalan dengan pendiriannya dapat diperangi dan dapat dirampas harta bendanya dengan dalih mereka berdosa dan setiap yang berdosa adalah kafir. Mengkafirkan Ali, Utsman, 2 orang hakam, orang-orang yang terlibat dalam perang jamal dan orang-orang yang rela terhadap tahkim dan mengkafirkan
orang-orang yang berdosa besar dan wajib berontak terhadap penguasa yang menyeleweng.(Drs. H. Sahilun A Nasir. Pengantar Ilmu Kalam Raja grafindo Persada. Jakarta: 1996: hal. 98)
Dan iman menurut kwaharij, iman bukanlah tasdiq. Dan iman dalam arti mengetahui pun belumlah cukup. Menurut Abd. Al-jabbar, orang yang tahu Tuhan tetapi melawan kepadanya, bukanlah orang yang mukmin, dengan demikian iman bagi mereka bukanlah tasdiq, bukan pula ma’rifah tetapi amal yang timbul sebagai akibat dari mengetahui Tuhan tegasnya iman bagi mereka adalah pelaksanaan perintah-perintah Tuhan (Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran sejarah Analisis Perbandingan. Jakarta: 25006, UI press. Halm. 147)
2. Aliran Murji’ah
Menurut sub sekte murji’ah yang ekstrim adalah mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Oleh karena itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang menyimpang dari kaidah agama tidak berarti menggeser atau merusak keimanannya, bahkan keimanannya masih sempurna dalam pandangan Tuhan.
Sementara yang dimaksud murji’ah moderat adalah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa di neraka, ia tidak kekal didalamnya bergantung pada dosa yang dilakukannya.(DR. Abdul Rozak, M.Ag. DR. Rosihon Anwar, M. Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia Bandung: 2006. hal. 144-145)
3. Aliran Mu'tazilah
Iman adalah tashdiq di dalam hati, iktar dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan konsep ketiga ini mengaitkan perbuatan manusia dengan iman, karena itu, keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya. Konsep ini dianut pula olah Khawarij.(Drs. H. M. Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid. Raja Grafindo Persada Jakarta: 1993. hal. 157)
4. Aliran Asy’ariyah
Menurut aliran ini, dijelaskan oleh syahrastani, iman secara esensial adalah tasdiq bil al janan (membenarkan dengan kalbu). Sedangkan qaul dengan lesan dan melakukan berbagai kewajiban utama (amal bil arkan) hanya merupakan furu’ (cabang-cabang) iman. Oleh sebab itu, siapa pun yang membenarkan ke-Esaan Allah dengan kalbunya dan juga membenarkan utusan-utusan nya beserta apa yang mereka bawa dari-Nya, iman secara ini merupakan sahih. Dan keimanan seseorang tidak akan hilang kecuali ia mengingkari salah satu
dari hal-hal tersebut.(DR. Abdul Rozak, M.Ag. DR. Rosihon Anwar, M. Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia Bandung: 2006)
5. Maturidiyah
Iman adalah tasdid dalam hati dan diikrarkan dengan lidah, dengan kata lain, seseorang bisa disebut beriman jika ia mempercayai dalam hatinya akan kebenaran Allah dan mengikrarkan kepercayaannya itu dengan lidah. Konsep ini juga tidak menghubungkan iman dengan amal perbuatan manusia. yang penting tasdid dan ikrar.

E. Perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia
1. Aliran Jabariyah
Menurut aliran ini, manusia tidak berkuasa atas perbuatannya yang menentukan perbuatan manusia itu adalah
Tuhan, karena itu manusia tidak berdaya sama sekali untuk mewujudkan perbuatannya baik atau buruk.
Diumpamakan manusia seperti wayang yang tidak berdaya, bagaimana dan kemana ia bergerak terserah dalang yang memainkan wayang itu. Dalang manusia adalah Tuhan, ini dianggap paham Jabariyah yang dianggap moderat, perbuatan manusia tidak sepenuhnya ditentukan untuk Tuhan, tetapi manusia punya andil juga dalam dalam mewujudkan perbuatannya.
2. Aliran Qadariyah
Manusia mempunyai iradat (kemampuan berkehendak atau memilih) dan qudrah (kemampuan untuk berbuat).
Menurut paham ini Allah SWT membekali manusia sejak lahirnya dengan qudrat dan iradat, suatu kemampuan untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan tersebut.(Drs. H. M. Yusran Asmuni. Op.Cit. hal. 159-160)
3. Aliran Mu'tazilah
Paham ini dalam masalah af’al ibadah seirama dengan paham Qadariyah untuk perbuatan-perbuatan Tuhan, mereka berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kewajiban-kewajiban itu dapat disimpulkan dalam satu kewajiban yaitu kewajiban berbuat baik dan terbaik bagi manusia seperti kewajiban Tuhan menepati janji-janji-Nya. Kewajiban Tuhan mengirim Rasulrasul-Nya untuk petunjuk kepada manusia dan lain-lain.(Harun Nasution. Op.Cit. hal 128)
4. Aliran Asy’ariyah
Dalam menggambarkan hubungan perbuatan manusia dengan qodrat dan iradat Tuhan, Abu Hasan Ali Bin Ismail al-Asy’ari menggunakan paham kasb yang dimaksud dengan al-Kasb adalah berbarengan kekuasaan manusia dengan perbuatan Tuhan. Artinya apabila seseorang ingin melakukan suatu perbuatan, perbuatan itu baru terlaksana jika sesuai dengan kehendak Tuhan.
5. Aliran Maturidiyah
Menurut golongan maturidiyah, kemauan sebenarnya adalah kemauan Tuhan namun tidak selamanya perbuatan manusia dilakukan atas kerelaan Tuhan karena Tuhan tidak menyukai perbuatan-perbuatan buruk. Jadi di dalam aliran maturidiyah ada 2 unsur: kehendak dan kerelaan.

F. Kehendak muthlak dan keadilan Tuhan
1. Aliran Mu'tazilah
Mu'tazilah yang berperinsip keadilan Tuhan mengatakan bahwa Tuhan itu adil dan tidak mungkin bebuat zalim dengan memaksakan kehendak kepada hamba-Nya kemudian mengharuskan hamba-Nya untuk menanggung akibat perbuatannya, secara lebih jelas aliran Mu'tazilah mengatakan bahwa kekuasaan sebenarnya tidak mutlak lagi. Itulah sebabnya Mu'tazilah menggunakan ayat 62 surat Al-Ahzab (33)
2. Aliran Asy’ariyah
Mereka percaya pada kemutlakan kekuasaan Tuhan, berpendapat bahwa perbuatan Tuhan tidak mempunyai tujuan, yang mendorong Tuhan untuk berbuat sesuatu semata-mata adalah kekuasan dan kehendak mutlak-Nya dan bukan karena kepentingan manusia atau tujuan yang lain.
Landasan surat al-Buruj ayat 16
3. Aliran Maturidiyah
Kehendak mutlak Tuhan, menurut maturidiyah samarkand, dibatasi oleh keadilan Tuhan, Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adalah baik dan tidak mampu untuk berbuat serta tidak mengabaikan kewajibankewajiban hanya terhadap manusia. pendapat ini lebih dekat dengan Mu'tazilah.
Adapun maturidiyah bukharak berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak, Tuhan berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan menentukan segala-galanya tidak ada yang menentang atau memaksa Tuhan dan tidak ada larangan bagi Tuhan. Tampaknya aliran maturidiyah bukhara lebih dekat dengan asy’ariyah.(Drs. Abd. Rozak. M.Ag. Drs. Rosihon Anwar, M.Ag. Ilmu Kalam Op. Cit. hal. 182-187)

BAB III
KESIMPULAN
kaum Mu'tazilah berpendapat semua persoalan di atas dapat diketahui oleh akal manusia dengan perantara akal yang sehat dan cerdas seseorang dapat mencapai makrifat dan dapat pula mengetahui yang baik dan buruk. Bahkan sebelum wahyu turun, orang sudah wajib bersyukur kepada Tuhan. Menjauhi yang buruk dan
mengerjakan yang baik.
Ciri yang menonjol dari aliran Khawarij adalah watak ektrimitas dalam memutuskan persoalan-persoalan kalam. Tak heran kalau aliran ini memiliki pandangan ekstrim pula tentang status pelaku dosa besar.
Kaum asy’ariyah membawa penyelesaian yang berlawanan dengan Mu'tazilah mereka dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan mempunyai sifat.
Menurut aliran asy’ariyah sendiri tidak dapat diingkari bahwa Tuhan mempunyai sifat, karena perbuatan-perbuatan nya, di samping menyatakan bahwa Tuhan mengetahui dan sebagainya, juga menyatakan bahwa ia mempunyai pengetahuan, kemauan, dan daya.
Menurut sub sekte murji’ah yang ekstrim adalah mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Oleh karena itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang menyimpang dari kaidah agama tidak berarti menggeser atau merusak keimanannya, bahkan keimanannya masih sempurna dalam pandangan Tuhan.
Kehendak mutlak Tuhan, menurut maturidiyah samarkand, dibatasi oleh keadilan Tuhan, Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adalah baik dan tidak mampu untuk berbuat serta tidak mengabaikan kewajiban-kewajiban hanya terhadap manusia. pendapat ini lebih dekat dengan Mu'tazilah. 

DAFTAR PUSTAKA
DR. Abdul Rozak, M.Ag. DR. Rosihon Anwar, M. Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia Bandung: 2006.
Harun Nasution Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisis Pebandingan UI Press, Jakarta: 1986
Drs. H. Sahilun A Nasir. Pengantar Ilmu Kalam Raja grafindo Persada. Jakarta: 1996:
Drs. H. M. Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid. Raja Grafindo Persada Jakarta: 1993.


Minggu, 23 Januari 2011

Wanita zodiak Cancer

Wanita Cancer memiliki sifat sebagai berikut : Ketika dia jatuh cinta, ia akan bertingkah seakan tidak pasti. Pertama, malu-malu dan sok sopan didekat anda. Kedua, dia akan lengket bagaikan lem ke anda dan akan berusaha selalu berada didekat anda setiap saat. Ia akan berusaha untuk pulang bersama, atau makan siang dengan anda. Sebenarnya hal ini cukup OK, jika anda menyukainya juga. Tapi jika tidak, tentunya anda akan luar biasa terganggu. Ia benci dibicarakan dan digosipkan oleh orang lain. Jika tahu, maka ia akan sangat terluka. Sebetulnya ia adalah tipe pemalu, kecuali jika ia dipengaruhi zodiak lainnya. Ia bukan tipe berani atau penantang, maka jika anda menyukainya, lebih baik anda mulai duluan.

Ia menyukai musik dengan nada yang selalu berubah, maka pada saat tertentu ia bisa lucu dan ceria, kemudian tiba-tiba dapat berubah menjadi sedih dan terkesan depresi. Bagi orang tertentu, ia dapat terlihat "over akting" atau "over reakting" Ketika ia depresi, ia akan pergi keluar dan mencari hal-hal yang membuatnya merasa sedikit lega.

Ia cinta uang, dan ia menganggap uang sebagai "bahagia"dan bukannya "Tuhan." Ia tidak akan pernah meremehkan anda walaupun anda tidak punya uang, dia akan membantu anda untuk mencari uang, dan menabung. Ia bukan orang yang suka dengan kemewahan dan terkadang akan melarang anda membelikan hadiah yang mahal dan tidak terlalu berguna.

Ia adalah tipe orang yang menikmati berjalan- jalan dengan tenang dan damai. Wanita cancer juga dipengaruhi oleh bulan, maka dibawah sinar bulan dia akan tampil mempesona. Ia selalu takut akan banyak hal. Ia takut karena kurang pandai, kurang cantik. Walaupun ia tidak gemuk, ia tetap tidak akan puas.

Meyakinkan bahwa ia tampak cantik akan sangat membantu, karena mood-nya dapat berubah sampai 4 kali dalam satu hari. Ia bukannya pelit, tapi anda akan terkejut melihat koleksi barang-barang kuno rusak miliknya. Ia melihat bahwa semua hal berguna baginya. Ia akan menemukan cara untuk menggunakan mereka kembali, suatu saat nanti. Ia bukan tipe pencemburu, tapi cenderung posesif.

Hal terbaik dari dirinya adalah ia akan mengorbankan apapun bagi orang yang dicintainya tanpa adanya batasan. Jangan tinggalkan dia pada saat dia bermasalah, ia tidak akan pernah melupakannya. Ia bukan tipe lemah, walaupun ia nampak seperti mereka, contohnya adalah pada saat anda bertengkar dengannya, ia mungkin akan menangis luar biasa.

Begitu anda meninggalkannya, ia akan segera menghapus air matanya, dan akan membenahi tempat tinggalnya seperti tidak terjadi apa-apa. Ia adalah ibu yang sangat berhati-hati dan akan selalu menjaga anaknya di tiap langkahnya. Jika ia adalah istri anda, tidak akan menjadi masalah, tetapi jika ia adalah ibu mertua anda, nah.. itu baru masalah.

Tapi jangan kuatir, tipe ibu mertua seperti ini tidak akan menjadikan anaknya sebagai "teman masa tua." Ia dapat berubah menjadi sangat mudah marah, dan dapat bertengkar mengenai hal sekecil apapun dengan anda seperti kebanyakan wanita, tetapi ia akan selalu rela menunggui dan merawat anda.

Jika anda menghilang selama beberapa hari, ia akan menunggui anda, tetapi tidak untuk waktu lama. Ujian semacam ini sangat beresiko, dan lebih baik tidak dilakukan. Wanita Cancermembutuhkan 2 hal untuk dapat merasa bahagia, mereka adalah "Kerja" dan "Cinta". Ia dapat tinggal dalam rumah berdebu, tetapi ia tidak dapat tinggal di dalamnya tanpa cinta.

Surat Cinta Untuk Kekasihku

Bismillah.....,
Assalamualaikum cinta, apa kabar?

Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan kejujuran?

Cinta..., andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini...,
maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya.
Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti.
Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku,
andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu....

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa,
bukan yang megucap “bagaimana?” namun “ aku mengerti...”
bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini....”
bukan “ aku ingin kamu seperti ini....” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...”

sepinya diriku tanpa kau di sini,
hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku,
seringnya kau patahkan aku...., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah...
aku bertahan, karena ada kejujuranku... untuk mengasihimu....
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku,
namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku,
sungguh... demi Dia yang Maha Menghargai,
ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun,
dan yang utuh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.

Ketika luka – luka telah mengering,
Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu,
begitupun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku.

Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu,
ahh... cinta akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku.
Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya,
sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya.

Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku.
Dan semua, semua.... masih tetap utuh pada tempatnya.
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa,
namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu,
ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika smua terhempas karena sia – sia,
maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini,
dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya.
Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya.
Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia,
Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.

Dan cinta....,
kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam.
Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya.
Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian.
Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan.
Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka.
Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan,
dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya ,
tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku.
Namun ketika goresan luka itu ada ,
tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya.
Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

Begitu pula dengan mu cinta...,
jika pun harus ada air mata,
maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu...
jika ada rasa sakit mendera,
maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ....

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta,
sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu,
sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku...
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta,
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya...
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah...
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,rasa asihku mengalahkan egoku …
dan sayangku...., telah mampu mengobati luka – luka itu.

Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu...
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku,
agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu...

Cinta, dalam sujudku pada-Nya
ku titipkan doa dan pintaku.....
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini.
Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai

Ku tegarkan, segala kerapuhan, kan ku indahkan segala kesedihan...
bahagia mu adalah doa dan harapku....
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku...

Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna....

ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu...

aku mengerti...., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu...
dan biarlah........., biarlakanlah tulusku...yang mencintaimu....


Wassalamualaikum.....,

Kamis, 20 Januari 2011

Astrid - Tak Ingin Dicintai



Aku tak ingin dicintai

Bila tak sepenuh hati

Aku tak ingin dimiliki

Bila tak sepenuh hati

Aku tak mau kau sayangi

Bila kau setengah hati

Aku tak mau kau ingini

Bila kau setengah hati

Karena hatiku tak akan ku beri

Pada kekasih yang tidak baik hati

Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu

Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Aku tak ingin dicintai

Bila tak sepenuh hati

Aku tak ingin dimiliki

Bila tak sepenuh hati

Karena hatiku tak akan ku beri

Pada kekasih yang tidak baik hati

Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu

Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Karena hatiku tak akan ku beri

Pada kekasih yang tidak baik hati

Karena hatiku tak akan ku beri

Pada kekasih yang tidak baik hati

Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu

Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Karena hatiku tak akan ku beri

Pada kekasih yang tidak baik hati

Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu

Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Aku tak mau kau sayangi

Bila kau setengah hati

Aku tak ingin dicintai

Aku tak ingin dimiliki

Aku tak mau kau sayangi

Aku tak mau kau ingini
-


Koleksi Astrid yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Astrid – Tak Ingin Dicintai
Gambar Artis Indonesia

Selasa, 18 Januari 2011

GeJe banget

bodoh...!!!
itulah kata yg ada dalam pikiranku sekarang.
hah...!!!
entah apa yg kupikirkan, sehingga aku membuat blog ini.
awalnya sih cuma iseng-iseng doank, sapa tau bisa terkenal kaya itu tuh "Raditia Dika" kalo gak salah sih.
abisnya lupa dah, hehe.

tapi sayang, aku kan gak punya bakat buat menulis.
semua yg ada d blog ini jg cuma seadanya.
kadang asal-asalan nulis.
kadang copas dari apa yg udah pernah dibaca.

yah, begitulah....
semua yg ada di blog ini cuma omong kosong, gak berbobot.
maklum yg nulis jg lemot.

udah syukur kalo ada yg mampir liat-liat, apa lg baca-baca.
kayaknya sih cuma orang aneh aja yg mo liat blog gila ini.
yg diliat apa coba?
isinya aja gak jelas, and basi tentunya.

but...
makasih banyak buat yg udah bersedia mampir disini.
syukur kalo berkenan kasih koment.
eh, jangan ding...!!!
ntar koment nya gak enak, malah bikin patah semangat buat nulis lagi.
coz, ni kan masih dalam tahap tulis menulis.
doakan saja supaya bisa lebih baik kedepan nya.
minta di like aja semua postingan nya, hehe

Minggu, 16 Januari 2011

Cara nge-Like Blog Kayak Facebook

Sudah pernah membuat atau menambahkan facebook share? Ini hampir sama sengan facebook share, tapi bukan kita memposting link melainkan menyukai sebuah link.

Dulu saya memakai facebook share, tapi dengan perkembangannya yang sekarang facebook lebih menonjolkan like (suka). Lihat saja untuk disetiap status kita ada pilihan like. Begitu juga dengan sebuah halaman (fan page) yang dulu menjadi penggemar sekarang berubah menjadi like (suka).

Lebih enak kalau kita memakai button facebook like daripada facebook share, karena tinggal mengklik button like saja link itu sudah ada di stream profil facebook yang mengklik, beda dengan facebook share yang harus membuka jendela baru dan harus memasuka cap cay (maaf kalo tulisannya salah) :). Lebih praktis pakai facebook like. Dengan menambahkan facebook like, kita mengetahui berapa orang yang sudah menyukainya serta tulisan-tulisan kita akan lebih mudah menyebar di facebook dan akan banyak yang datang ke blog kita.

Cara Menambahkan Button Facebook Like
1. Login ke Blogger.
2. Di halaman Dasbor, kita pilih Rancangan.
3. Kemudian pilih Edit HTML
4. Beri tanda centang pada Expand Template Widget
5. Cari kode berikut ini <div class='post-footer'>
6. Setelah itu taruh kode berikut ini di bawahnya


<iframe allowTransparency='true' expr:src='&quot;http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=&quot; + data:post.url + &quot;&amp;action=like&amp;layout=button_count&amp;show_faces=false&amp;width=100&amp;font=arial&amp;colorscheme=dark&quot;' frameborder='0' scrolling='no' style='border:none; overflow:hidden; width:100px; height:21px;'/>


7. Simpan Template jika sudah selesai deh.

Selamat mencoba :)

Sabtu, 15 Januari 2011

Love is Cinta

Cinta...
Apa sih cinta???
Mending kalo itu makanan enak, bisa bikin kenyang.
Tapi cinta juga kayak makanan juga sih,
kadang enak kadang enggak,
kadang bikin kenyang (muak)
kadang bikin kelaperan (butuh cinta, so much)

Ah...
Ngomongin cinta gak bakalan ada habisnya.
Kalo lagi happy, pastinya bilangnya yg baik2 yg enak2.
Kalo lagi badmood, wow...!!! bilangnya cinta itu pembodohan...

Terkadang cinta itu emang pembodohan sih...
Bisa merusak otak kiri...
Karna cinta membuat kita hanya berpikir dengan otak kanan...
Otak kanan memproses pemikiran berdasarkan perasaan...
Apa2 pake perasaan.
Apa2 pake hati.
Lama2 otak kiri menyusut.
Bisa2 otak gak bisa berpikir secara logika.

Bagaimana kalo pikiran udah kalut?
Depresi?
Perasaan yg menguasai segalanya?
Bisa2 yg ada malah bunuh diri,
menyiksa diri,
atau menyakiti diri sendiri?

Jangan sampai bertindak bodoh karna cinta...!!!